Menurut WHO 490.000 perempuan di dunia setiap bulannyanya didiagnosa terkena kanker serviks dan 80 % berada di Negara berkembang termasuk Indonesia. Seperti kebanyakan kasus kanker lainnya, orang-orang yang mengidap kanker ini tidak sadar bahwa dirinya sakit kanker, sehingga datang ketempat pelayanan kesehatan pada stadium yang sudah lanjut dimana kanker tersebut sudah menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh sehingga biaya pengobatan semakin mahal dan angka kematian semakin tinggi. Karena hal tersebut, maka Desa Jatigembol melaksanakan pemeriksaan/tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) yang merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker servik sedini mungkin.
Tes IVA yang dilaksanakan ini merupakan lanjutan dari kegiatan sosialisasi kesehatan reproduksi pada 24 Juli 2024 lalu. Tes IVA ini dilaksanakan di kediaman Ibu Bidan Desa Jatigembol, Ibu Erna Subijati, di Dusun Jatigembol pada Rabu 31 Juli 2024, dihadiri oleh Wanita usia produktif sebagai peserta tes IVA serta Ibu Nanik sebagai Programer KB.
Ibu Nanik menjelaskan, IVA adalah deteksi dini kanker serviks dengan cara penyemprotan ke mulut rahim dengan asam asetat (cuka yang dicairkan), dan hasilnya akan langsung diketahui. Sebaiknya wanita usia produktif melaksanakan tes IVA minimal 3 tahun sekali. Penyebab Kanker serviks ini adalah bakteri seperti batuk, pilek, dan covid. Selain itu, penyebab umum kanker serviks antara lain sebagai berikut:
Berikut adalah syarat untuk mengikuti tes iva:
Semua peserta yang telah datang, menjalani tes IVA dengan baik dan lancar.
Referensi: