Pada tanggal 12 November 2024, telah dilaksanakan pertemuan Bina Keluarga Balita (BKB) di Aula Kantor Desa Jatigembol. Pertemuan ini dihadiri oleh para orang tua dan balita berusia 0 hingga 60 bulan, kader posyandu, serta bidan desa. Acara tersebut dibawakan oleh Bu Imas dan Bidan Desa, Bu Erna..
Bu Erna menjelaskan mengenai stunting, yaitu kondisi di mana anak mengalami kekurangan gizi kronis sehingga pertumbuhannya terhambat. Stunting dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan kemampuan belajar anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang sejak dini.
Dalam pemaparannya, Bu Erna juga menyoroti pentingnya masa emas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu periode sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan otak anak berlangsung sangat cepat, sehingga nutrisi yang tepat sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan yang optimal.
Bu Erna menjelaskan bahwa gizi seimbang terdiri dari empat kelompok makanan yang disebut sebagai "4 bintang plus":
Karbohidrat (seperti nasi, roti, dan kentang)
Protein hewani (seperti daging, ikan, dan telur)
Protein nabati (seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan)
Sayur dan buah Ditambah dengan konsumsi air yang cukup, anak akan mendapatkan asupan gizi yang mendukung pertumbuhan dan kesehatannya.
Untuk menjadi orang tua yang hebat, Bu Imas mengajak peserta untuk mengikuti tiga pertemuan yang membahas mengenai:
Pola Asuh: Mengajarkan cara mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan kedisiplinan yang tepat.
Pola Asih: Menekankan pentingnya perhatian dan kasih sayang dalam membangun ikatan emosional yang kuat dengan anak.
Pola Asah: Memberikan stimulasi yang tepat agar anak berkembang secara optimal, baik secara kognitif, sosial, maupun emosional.
Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi para orang tua dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka secara optimal. Dengan informasi yang didapat dari Bu Imas dan Bu Erna, para peserta diharapkan dapat menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas