Pada Selasa, 17 Desember 2024, Aula Kantor Desa Jatigembol terlaksana pertemuan BKB (Bina Keluarga Balita) dengan tema SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat). Acara ini dibuka oleh bidan desa Jatigembol, Erna Subijati, yang menyambut para peserta dengan hangat.
Bu Putri dari PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) memaparkan materi seperti pada tujuh jenis alat kontrasepsi, yaitu suntik, kondom, IUD, FOP, implan, pil, dan steril. Beliau juga menjelaskan bahwa IUD tidak cocok bagi beberapa wanita karena dapat menyebabkan efek samping seperti pendarahan yang tidak berhenti selama 12 hari dan keluarnya keputihan berlebihan.
Selain itu, pertemuan ini menjelaskan pentingnya memahami struktur keluarga, yang terdiri dari ibu, bapak, dan anak, atau anak dan bapak. Inti dari SOTH pada pertemuan ini adalah:
Menentukan usia pernikahan: Penting untuk menetapkan usia pernikahan yang ideal untuk memastikan kesiapan fisik dan mental dalam membangun keluarga.
Merencanakan kelahiran anak pertama dan persiapan menjadi orang tua: Persiapan yang matang sebelum kelahiran anak pertama termasuk pengetahuan tentang kehamilan, persalinan, dan peran sebagai orang tua.
Berhenti melahirkan di usia 35 tahun agar dapat merawat balita secara optimal: Disarankan untuk tidak melahirkan setelah usia 35 tahun agar bisa memberikan perhatian penuh dan merawat anak dengan optimal.
Membina hubungan antar pasangan dan keluarga lain: Penting untuk menjaga hubungan harmonis dengan pasangan dan keluarga lain untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak.
Mengatur jarak kelahiran dengan program KB: Mengatur jarak antar kelahiran anak dengan menggunakan program keluarga berencana (KB) untuk memastikan setiap anak mendapatkan perhatian dan perawatan yang cukup.
Merawat dan mengasuh anak usia balita untuk memenuhi kebutuhan mendasar anak: Fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar anak usia balita seperti gizi, kesehatan, pendidikan, dan kasih sayang untuk memastikan tumbuh kembang yang optimal.
Pertemuan ini dihadiri oleh balita serta wali balita yang antusias mengikuti setiap penjelasan. Diharapkan, dengan adanya informasi ini, para peserta dapat membuat keputusan yang tepat dan memahami pentingnya perencanaan keluarga serta kesehatan reproduksi. Acara ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara komunitas dan tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga di Desa Jatigembol.